Sepeda pertama kali ditemukan oleh Karl Drais, seseorang berprofesi sebagai kepala pengawas hutan ini kelahiran Jerman. Pada masanya beliau menginginkan sebuah alat tranportasi untuk menunjang pekerjaan, maka terciptalah sepeda.
Pada perjalanan perdananya tahun 1819 justru sukses menarik perhatian media berita hingga dimuat oleh koran lokal Jerman, yang di mana transportasi itu ia beri nama Draisienne. Namun kejayaan itu tidak berlangsung lama terciptanya model baru dengan keunggulan tersendiri.
Berbeda dengan di Indonesia bahwa kendaraan beroda dua itu terkenal pada masa kolonial Belanda namun sayangnya hanya kaum bangsawan saja yang boleh menggunakannya, sedangkan rakyat jajahan tidak diperbolehkan. Namun hal itu juga tak bertahan lama sebab hadirnya motor dan juga mobil yaitu pada tahun 1960 maka, hanya sebagai koleksi saja.
Jenis dan Macam Sepeda Gunung
Mengenal jenis dan macam-macam nya cukup banyak, seperti thrill, BMX, dan masih banyak lagi. Namun saat ini yang sangat populer adalah sepeda gunung, bahkan walaupun harganya sangat mahal pun rela dibeli karena kualitasnya semakin baik.
Sejarah sepeda gunung ini pertama kali diperkenalkan oleh oleh seseorang yang saat itu berada di bukit san fransisco pada tahun 1970, khusus untuk digunakan dalam medan yang rumit dan berat. Ketika pertama kali di pamerkan di sebuah show yaitu New York Bike Show pada tahun 1981. Penemu tersebut justru mengatakan bahwa tipe jenis itu tidak akan terkenal di kalangan masyarakat, nyatanya mampu terjual 80% di Amerika. Serta hingga saat ini pun di Indonesia banyak yang mmenggunakannya.
Ciri Khusus Sepeda Gunung
Sepeda gunung memiliki ciri-ciri khusus yaitu :
1. Ringan
2. Kerangka terbuat dari baja, alumunium, dan menggunakan peredam goncangan
3. Ban kuat dalam mencekram tanah
4. Berjumlah 18-30 gear pindah yang berfungsi untuk mempermudah, meringankan dalam mengayuh pedal.
Tipe Sepeda Gunung
Terdapat beberapa tipe berdasarkan tipe 4 frame dan juga menurut fungsi dari kegunaannya, berikut di bawah ini menurut tipe 4 frame:
1. Rigid: Tidak memiliki suspensi sama sekali
2. Hardtail: Jenis ini bersuspensi pada bagian depan, dapat digunakan pada jalan/medan yang beragam.
3. Soft tail: Sebab tidak memiliki pivot maka sepeda ini akan lebih nyaman dan ringan dibandingkan dengan sepeda yang lainnya seperti all suspension.
4. Full suspension: Ban belakang dapat naik-turun mengikuti medan area yang dilalui karena memiliki suspensi bagian garpu depan dan bagian chain stay. Cara kerja peredam guncangan dibagian chain stay pivot yang menghubungkan lower dengan upper chain stay.
Tipe Sepeda Gunung
Menurut fungsi ada empat tipe:
1. Cross country
Dirancang untuk medan yang ringan karena hanya memiliki suspensi bagian depan maka biasanya model ini di sebut dengan hard tail frame agar mudah dikayuh saat jalanan beraspal, jalan tanah pedesaan, hingga saat menanjaki jalan perbukitan.
2. Trail xc
Tipe model ini lebih cocok untuk rekreasi pada medan jalan yang kasar.
3. Enduro/all mountain
Dapat digunakan pada medan yang perpaduan antara cross county dengan downhil ringan. Dapat melalui medan berat seperti naik-turun bukit dengan mudah dan lincah, serta pada medan off ride jarak jauh
4. Free ride
Tipe model ini dapat melompat lebih tinggi (drop off). Rangka yang kuat namun jenis ini tidak selincag dan cepat seperti jenis all mountain.
Kenali sejarahnya juga agar lebih dekat dan paham akan jenis sepeda gunung, yang ternyata juga memiliki beberapa jenis yang jarang orang awam ketahui.